[REVIEW] Steelseries Kinzu V3 Optical Mouse

Steelseries telah merilis beberapa produk baru untuk jajaran mouse, mousepad dan headsetnya. Pada kesempatan kali ini saya ingin mereview salah satu produk barunya, Steelseries Kinzu V3. KInzu V3 mendapat posisi sebagai entry-level gaming mouse dan tentu sebagai penerus dari Kinzu V2 ada beberapa perbaikan sana sini dan hal baru juga di Kinzu V3 ini. Nah apa saja itu, mari kita simak :D

Spesification

- Weight: 77 grams (0.17 lbs)
- Height: 35.4 mm (1.39 in)
- Width: 63.5 mm (2.5 in)
- Length: 117 mm (4.61 in)
- Cable Length: 2m (6.5 ft.) 
- 250 to 2000 Adjustable CPI
- 1ms Response Rate / 1000Hz Polling Rate
- 60 Inches Per Second (IPS)
- 20Gs of Acceleration 

Packaging

Packaging dari Kinzu V3 ini super simple, tidak seperti Kinzu V3 dimana kita bisa melihat langsung wujudnya melalui lapisan mika, pada Kinzu V3 ini tidak ada hal seperti itu, melihat = membeli produk . Dari sisi ini terlihat bahwa Steelseries memang menargetkan Kinzu V3 sebagai entry-level. 

Bagian depan box

Bagian belakang box


Bagian bawah box, berisikan serial number


Dan ini dia isi dari kemasannya.

Hanya ditemukan mouse dan petunjuk penggunaan saja, tidak terdapat stiker yang menjadi ciri khas produk Steelseries, sangat disayangkan.

Build & Design

Build dari Kinzu V3 ini untuk material terbuat dari plastik dengan perpaduan coating yaitu sedikit rubber dan matte finishing. Terbilang standart material untuk entry-level gaming mouse. 


Untuk versi warna putihnya, menggunakan finishing glossy yang terbilang mirip dengan Kinzu V2. Untuk mousefeet menggunakan bahan teflon yang terbilang oke dikelas entry.


Penggunaan scroll mouse sendiri terbilang ada peningkatan yakni lebih baik buildnya ketimbang Kinzu V2, juga tidak terlalu berisik. 


Untuk kabelnya tidak ada embel-embel braided, tidak ada masalah sebenarnya menggunakan atau tidak menggunakan braided cable, juga tidak ada lapisan gold pada port USB, hanya gimmick marketing yang aslinya tidak ada peningkatan keawetan atau performa.


Untuk designnya, Kinzu V3 masih berupa ambidextrous dan memiliki jumlah tombol yang sama, mewarisi bentuk khas dari V1 & V2. Pada sisi kiri & kanan mouse terdapat lapisan anti-slip (baik versi black maupun white). 



Secara garis besar, Kinzu V3 mewarisi form factor dari Kinzu V2, perbedaan ada pada lapisan anti-slip pada grip mouse, scroll yang lebih baik dan coating yang lebih menarik.

Performance

Kinzu V3 menggunakan sensor Avago A3050 yang mayoritas digunakan oleh mouse entry level lainnya. Yang membedakan dengan mouse lain tentu saja tuningan pabrik yang berbeda, ini hasilnya.

Pada tes performance, pengujian dilakukan di atas mousepad Artisan Shidenkai. Let's see what i've got below.
Pada pengujian angle snapping , pertama settingnya menggunakan 250 dpi dan 125 hz polling rate. Hasil yang didapatkan cukup memuaskan, ada beberapa jitter tetapi masih dalam batas wajar meskipun kalau dibanding dengan seri V2 masih terbilang kalah untuk hal jittering. Untuk prediction/correction ada ditemukan beberapa juga. 

Sedangkan untuk pengujian 250 dpi dan 1000 hz polling rate, jitter yang ada sangat banyak. Juga ada beberapa prediction disini yang kalau dibandingkan dengan 125 hz, lebih banyak disini.

Poin plus untuk Kinzu V3, tidak seperti pendahulunya yang punya masalah saat miss tracking menggunakan mousepad bercorak, pada V3 ini sudah di fixed oleh Steelseries, sehingga aman menggunakan mousepad corak pada QCK series yang terkenal banyak versi dan corak aneh-aneh .

Tes acceleration menggunakan game CS : GO, masih saya dapati ketika melakukan pergeseran mouse dengan cepat. Tetapi tidak terlalu parah pada sisi ini. 

Lift of DIstance pada Kinzu V3 agak tinggi ketika pengujian, sekitar 4-5mm ketika menggunakan Steelseries Dex dan sekitar 3-4mm menggunakan Artisan Shidenkai. Bagi saya tidak terasa terganggu dengan ini, test menggunakan Dota 2 dengan 250 dpi yang mengharuskan mengangkat mouse karena dpi rendah, tidak terasa ada pergerakan kursor yang tidak diinginkan. 

Click switch pada V3 sendiri menggunakan switch buatan Steelseries sendiri. Terasa silent dan soft kalau dibandingkan dengan entry-level lainnya yang rata-rata agak berisik. Feelnya sendiri saya rasa agak berbeda antara klik kiri dan kanannya dimana lebih soft yang sebelah kiri sedangkan yang kanan agak lebih berisik.

Driver

Driver merupakan bagian yang tidak kalah penting selain hardware yang digunakan. Begitu yang terjadi dengan Kinzu V3 ini. Kinzu V3 kompatibel dengan Steelseries Engine 3 software, yang mana kalau dibandingkan dengan Steelseries Engine 2, lebih stabil, lebih minim bug dan crash. 

Steelseries Engine 3 memiliki history mouse apa saja yang pernah terhubung dengannya.

Pada Kinzu V3, fitur yang dapat di custom sendiri yaitu dpi level, polling rate dan makro.


Untuk dpi level sendiri, sudah di set agar gap antar dpi yaitu 250. Sedangkan untuk polling rate menggunakan kelipatan 2 dari nilai yaitu 125, 250, 500 dan 1000.

Settingan makro pun bisa di save menggunakan nama sendiri namun tentu tidak bisa di save ke mouse karena tidak tersedia onboard memory.


Overall dari segi performance, Kinzu V3 sudah layak dikatakan mouse gaming daripada Kinzu V2 yang memiliki bug saat miss tracking di mousepad corak. Performa yang diberikan juga sudah tergolong baik di range entry-level.

Summary

Ada upgrade yang didapat untuk perilisan Kinzu V3 ini, bug "bodoh" yang ada pada Kinzu V2 telah hilang. Dan juga ada dari segi performance jelas ada upgrade yang lebih baik, terlepas dari apakah Anda nantinya akan sadar atau tidak. Untuk urusan apakah worthed upgrade dari Kinzu lawas ke V3 ini, saya katakan tentu worthed dimana dari segi form factor memiliki kesamaan dengan versi lawasnya sehingga Anda tidak perlu lagi adaptasi lama untuk gripnya. Grip dari mouse Steelseries sendiri bisa dikatakan agak legend yakni tidak mengalami perubahan design dari tahun ke tahun sehingga cocok bagi Anda yang sudah terbiasa dengan gripnya. Switch click di V3 ini juga dapat saya katakan terbaik di kelas entry level, agak mirip Steelseries Rival disini. terasa ringan sehingga akan lebih cepat kalau suka ngespam skill . 

Akhir kata dari saya, terimakasih banyak untuk beberapa orang yang telah saya sibukkan untuk menjawab pertanyaan soal test mouse juga tentu saja Steelseries Indonesia yang telah kembali meminjamkan barang demo kepada saya, semoga kedepannya tetap tidak bosan.

credits to : darkslay3r (kaskus)




Post a Comment